Minggu, 17 Juni 2012

Majalah bobo edisi 1991 | Cerita Mendidik

1 komentar


Download gratis Majalah Bobo tipe format Pdf




Akibat kebanyakan tidur | Oversleep

0 komentar
Siapa yang pernah mengalami pusing ketika bangun dari tidur panjang???
pasti ada dari kalian yang pernah mengalami ini, saya pun mengalaminya ketika terbangun setelah tidur yang tidak normal, berapa jam sehari tidur normal?

Tidur yang normal antara 7-8 jam, bayi membutuhkan waktu yang lama untuk tidur yaitu 18-20 jam. Sedangkan pada lansia malah waktu tidur semakin memendek yaitu 4-6 jam.
Tidur yang normal adalah 7-8 jam, tetapi ada pengecualian:
♣ Short sleeper/ petidur singkat: < 6 jam
♣ Long sleeper/ petidur lama: > 8 jam
Kita perlu mengatur pola tidur agar tidak berlebihan dan juga tidak kurang tidur. Kurang tidur juga mengakibatkan banyak dampak negatifnya, itu dikarenakan Insomnia. 
Di postingan ini saya tidak terlalu banyak membahas tentang Insomnia. Namun lebih menitik beratkan pada Oversleep.
Mungkin itu tadi dampak yang sangat kecil yang dialami saat ini namun banyak sekali dampak yang lebih gauanas lagi. Haha....!!!!
Sebagaimana dilansir pada laman metrotvnews.com, kebanyakan tidur mengandung risiko kesehatan, sama halnya kurang tidur. Para peneliti yakin, bahwa tidur yang melebihi dari 7-8 jam dapat merusak kesehatan.
Dan berikut adalah dampak negatif akibat kebanyakan tidur yang patut Anda waspadai dari sekarang.

  • Sering pusing
Orang yang terlalu banyak tidur sering merasa pusing dan sering mengantuk di siang hari, yang biasanya terjadi ketika kebanyakan tidur di akhir pekan.
Ini menyebabkan gangguan pola tidur normal di hari kerja. Selain pusing, kebanyakan tidur juga bisa menyebabkan sakit kepala dan nyeri punggung.

  • Depresi
Efek lain dari terlalu banyak tidur adalah peningkatan risiko gangguan mental, seperti depresi. Orang yang depresi mungkin merasa ingin lebih banyak tidur. Tapi pada gilirannya tidur berlebihan dapat memperburuk depresi itu sendiri.
Hal yang sama juga berlaku pada orang yang menderita nyeri punggung kronis dan sakit kepala. Orang yang mengalami kondisi terburuk mungkin ingin lebih banyak beristirahat dengan tidur, tapi jika dilakukan berlebihan, tidur justru dapat membuat kondisi semakin parah.

  • Gangguan kardiovaskular
Sebuah studi yang dilakukan Warwick Medical School tahun 2007 menunjukkan tidur terlalu banyak dapat meningkatkan risiko kematian dini akibat penyakit jantung. Dalam studi tersebut, peneliti mengatakan orang yang tidur lebih dari tujuh jam setiap malam, maka berpotensi dua kali lebih mungkin mengalami penyakit jantung, dibandingkan orang yang rutin tidur tujuh jam setiap malam.

  • Diabetes
Kurang tidur diketahui dapat meningkatkan risiko diabetes. Hal yang sama terjadi juga terjadi pada orang yang terlalu banyak tidur.
Orang yang tidur lebih dari sembilan jam setiap malam, memiliki 50 persen risiko lebih besar menderita diabetes. Ilmuwan tidak tahu pasti mengapa risiko diabetes menjadi lebih tinggi, tetapi dapat menunjukkan indikasi masalah kesehatan mendasar yang menyebabkan diabetes dan menyebabkan tidur berlebihan.
Maka dari itu, hendaklah kita untuk selalu bisa mengatur menjaga waktu tidur agar tidur kita cukup terpenuhi setiap harinya, tidak kurang dan tidak lebih alias PAS.


Adapun yang lebih menyeramkan, ini saya dapat dari vivanews.com

Rohit R Arora, profesor kardiologi dari Chicago Medical School memperingatkan bahwa kurang tidur maupun tidur berlebih berkaitan dengan faktor risiko gangguan jantung.

Dari penelitian terhadap 3.019 pasien usia 45 tahun ke atas, ia menemukan bahwa orang dewasa yang tidur kurang dari enam jam atau lebih dari delapan jam sehari memiliki peningkatan risiko serangan jantung, stroke, dan gagal jantung.

Analisis lebih detail menyebut bahwa mereka yang terbiasa kurang tidur dua kali lebih mungkin mengalami serangan jantung dan stroke, dan 1,6 kali lebih mungkin mengalami gagal jantung.

Sementara mereka yang doyan tidur berlebihan dua kali lebih mungkin mengalami angina dan 1,1 kali lebih mungkin mengalami jantung koroner. "Tidur dapat mempengaruhi kesehatan jantung, dan ini harus menjadi prioritas," kata Arora
Dalam penelitian terdahulu, penelitian lebih fokus terhadap efek buruk kurang tidur yang dikaitkan dengan kelainan sistem saraf simpatik, intoleransi glukosa, peningkatan kadar kortisol, tekanan darah, dan gangguan denyut jantung. Yang semua ini berhubungan dengan gangguan kardiovaskuler.

Arora mengatakan bahwa durasi tidur harus menjadi perhatian dokter. Ia melihat banyak dokter yang mengesampingkan pola tidur dalam diagnosis yang berhubungan dengan penyakit kardiovaskuler.

Menurutnya, durasi tidur ideal adalah delapan jam sehari. Tidur kurang dari enam jam dan lebih delapan jam sehari justru mempercepat kerusakan sel tubuh yang berpotensi mengurangi harapan hidup.

Sekian pembahasan dari saya.

 

Copyright 2008 All Rights Reserved Revolution Two Church theme by Brian Gardner Converted into Blogger Template by Bloganol dot com